My lovely

My lovely
..Orang tuaku yang slalu ku sayangi dan kuhormati..

Sabtu, 10 Desember 2011

Abstrak skripsiku......... Waktu S1...

Pengaruh pendidikan kesehatan infeksi saluran pernafasan akut(ISPA) terhadap pengetahuan sikap dan perilaku ibu dalam pencegahan terjadinya  infeksi saluran pernafasan akut pada balita di wilayah kerja pukesmas barukan manisrenggo klaten



Oleh : Dian Ayu Mega Pratiwi

Intisari



Latar Belakang :  Salah satu penyakit yang diderita masyarakat terutama adalah ISPA. Infeksi saluran Pernafasan Akut sampai saat ini menjadi permasalahan diberbagai negara berkembang. Menjadi penyebab utama mortalitas pada anak terutama pada usia dibawah lima tahun. Di Indonesia ISPA menjadi penyebab kematian bayi dan balita cukup tinggi yaitu satu dari empat kematian yang terjadi.

Tujuan : Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pencegahan terjadinya infeksi saluran pernafasan akut pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Barukan Manisrenggo Klaten

Metode Penelitian : Jenis penelitian Quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan menggunakan rancangan Non Equivalent Control Group. Total responden penelitian adalah 60 Ibu – ibu memiliki anak atau balita berusia 1–5 tahun yang merupakan warga desa Borangan, Barukan dan sukorini yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Barukan Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling. Variabel bebas penelitian ini adalah  pendidikan kesehatan tentang ISPA, serta variabel terikatnya adalah  pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pencegahan terjadinya infeksi saluran pernafasan akut  pada balita.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Z hitung sebesar – 4,635 untuk pengetahuan. Nilai ini kita bandingkan dengan Z tabel (1,96), maka diketahui Z hitung – 4,635 > Z tabel 1,96, Z hitung – 3,851 untuk sikap dibandingkan dengan Z tabel (1,96) maka 3,851 > Z tabel 1,96 dan Z hitung untuk perilaku – 4,630. Nilai Z hitung dibandingkan nilai Z tabel 1,96 maka 4,630 > Z tabel 1,96. Harga – (negatif) tidak diperhitungkan karena harga mutlak.

Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pencegahan terjadinya Infeksi saluran Pernafasan Akut pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Barukan Manisrenggo Klaten..

Saran :   Sebagai masukan dalam upaya menyusun strategi untuk menurunkan angka kesakitan terutama penderita ISPA.





Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan terjadinya ISPA pada balita.

Senin, 21 Februari 2011

senin hari yang aneh...di UGD

Senin wah denger nama harinya aja dah males...itu kata temen - temenku... buatku sich hari yang biasa - biasa aja malah hari yang lebih Fress diawal minggu setelah liburan pastinya... setiap hari senin aku selalu pulang lebih terlambat dibanding temanku... yach gimana gak telat???? selalu setiap hari senin lau mau pulang malah pas ada pasien baru... senin kemarin aku telat pulang ampe jam 4 yang mustinya aku pulang jam 2 karena ada pasien multipelfraktur KLL kebetulan aku yang menangani dia dari awal mau ku tinggal pulang ko gak tega dan lagi ini kasus multipelfrakturku yang pertama kurasa tak akan ku lewatkan..biasa anak sekolah selalu ingin tahu dan mencoba hal yang belum pernah dilakukan.. akhirnya aku tangani sampai dia masuk bangsal.., temenku dah kabur jam 2 tepat dia pulang,,, fiuh...hatting beduaan ama dokter muda... yuhhu mbil belajar menyelam juga..huahahaha habis pasien masuk bangsal rasanya plong banget lah giliran ku mau pamit pulang sama senior malah diajak nerus...wah alamat...akhirnya aku kabur juga secara dah gak ada pasien...laper lagi lum sarapan..hahaha.. senin berikutnya aku pullang telat lagi gara- garanya temenku kabur duluan pas aku mau pamit da pasien baru dan UGD sangat rame...banyak banget pasienya,,,akhirnya ku ikut tangani dulu setelah pasien diantar kebangsal ma kurir ko ada pasien lagi...yach gak jadi pulang nich suara hatiku..hiiiks akhirnya ma senior ku di mintain tolong buat KIR..dengan senang hati ku berangkat buat periksa pasien dengan bermodal alat tensi ma  kartu KIR aku berangkat kemudian aku panggil nama bapak yang mau kir...Pak Yanuar..panggilku dengan  keras.. kemudian ada kakek – kakek bergegas berdiri dan bilang iya saya..ku kaget fikirku ni bapak serius cari surat keterangan buat apa ya?? Anehku bertanya bapak cari KIR?? Iya...jawabnya... bapak namanya pak yanuar???tanyaku perjelas...jawabnya iya... tanpa ku fikir panjang ku timbang dia... saat bapaknya naik ditimbangan ada petugas administrasi UGD lewat...lahhhh ini siapa mbak??hua..kagetku dengar pertanyaanya.. kubilang pak yanuar..... mas adminitrasinya bilang,,,bukan itu mbak...lo la ini katanya pak yanuar..cari kir jawabku... bapaknya pun bilang saya cari kir... ku baca lagi kartunya..oh ternyata usianya 39 tahun,,wah jelas pasti bukan kakek ini fikirku mulai sadar...kemudian masnya administrasi bilang bapaknya gi tukar uang buat bayar mbak..how??? trus bapak ini cari kir buat apa??dah daftar belum??fikirku ulang... lalu dengan sangat kecewa ku bilang mohon maaf bapak cari kir?? Tapi yang saya maksud panggil bukan bapak, bapak sudah daftar??tanyaku... kemudian si bapak bilang iya saya cari kir daftar buat apa?? Memang kalau cari kir harus daftar dulu?? Selama ini saya gak perlu daftar kalau cari kir..   Haaa???bingungku lagi... lalu ku perjelas lagi... kir yang bapak maksud ni kir apa ya?? Jawabnya dengan tanpa berdosa si bapak bilang kir..kirmaji anak saya.. hemmmmmm .....chapek dech...

Rabu, 16 Februari 2011

Bergaya seperti orang kaya...

Banyak orang miskin yang bergaya seperti orang kaya: leha-leha, nonton TV berjam-jam, gonta-ganti HP, shopping teruuus, dll. Seolah-olah sudah kelebihan waktu, sudah kelebihan uang. Padahal orang kaya saja belum tentu bergaya seperti itu.

Mestinya? Alokasikan waktu dan uang untuk hal-hal yang menghasilkan (jangka pendek atau jangka panjang). Misalnya, masuk ke komunitas yang positif, menyimak tayangan, seminar dan buku yang positif, mencari mentor yang teruji, mencoba bisnis dan investasi kecil-kecilan, memperbanyak sedekah dsj.

Minggu yang lalu, kebetulan kami berseminar dua kali di Malaysia. Di sana, kami menyampaikan, si kiri fokus pada MENEKAN pengeluaran. Si kanan? MENINGKATKAN pendapatan. Kedua-duanya baik. Hanya saja, kadang pengeluaran sudah tidak bisa ditekan lagi. Iya tho? Jadi, lebih baik alihkan perhatian pada pendapatan. Be right!

Kebiasaan (habit) kita menentukan nasib kita. Termasuk kebiasaan kita terhadap uang dan waktu. Apa pendapat teman-teman? :)



inspired by : Ippo

Borangan....kampung penuh kenangan


desaku yang ku cinta tak dapat ku lupa..,,,,
mungkin,,,,lagu itu cocok buat gambarin begitu istimewanya kampungku...
begitu berkesanya kampungku untuku dan pastinya buat temen temen dikampungku yang sekarang jauh dari tempat kelahiranya...
borangan,,,,yach itulah nama kampungku..letaknya tak begitu jauh dari kota jogjakarta atau dari kabupaten klaten....sekitar 18kilo jaraknya dari puncak merapi...
deket kota kecamatan yang kecil tapi begitu riuh dengan segala aktivitas warganya....banyak hal yang aku temui disana, banyak hal yang aku bisa lukiskan disana...banyak crita dikampung kecilku nan damai...mulai dari cerita senang diwaktu kecil sampai cerita bencana akhir akhir ini...dulu 2005 desaku kena gempa trus tahun 2010 kena merapi sampai akhirnya sekarng kena lahar dingin merapi... hingga semua warga harus diungsikan sementara sampai keadaan benar benar aman,,,,

Selasa, 15 Februari 2011

kiat berhenti merokok

Sebenarnya banyak para perokok yang ingin berhenti merokok. Namun mereka tidak kuasa melakukannya. Mengingat hal ini sama sekali bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Tapi kalau Anda memang sungguh berniat berhenti merokok, tips dibawah ini sangat layak untuk dicoba:
• Cobalah mengevaluasi kebiasaan merokok Anda.
Apa sebabnya dan kapan Anda mulai merokok? Apakah anda merokok misalnya, hanya setelah makan siang atau ketika Anda sedang stres? Pernahkah anda mencoba untuk berhenti merokok? Tanyakan pada diri Anda apa yang menyebabkan Anda gagal berhenti merokok. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu Anda mengklarifikasi apa yang Anda harus lakukan untuk berhasil berhenti merokok.
• Buatlah rencana.
Misalnya bicara dengan dokter Anda tentang strategi berhenti merokok. Dengan mengulum permen atau mengisap inhaler, misalnya bisa membantu Anda pelan-pelan berhenti merokok. Dan satu lagi cara, yakni melakukan pekerjaan yang paling Anda sukai. Paling tidak, dengan aktifitas yang tidak begitu berat Anda akan lebih fokus pada pekerjaan sehingga tak sempat merokok.
• Beritahukan semua orang, baik teman, rekan kerja, kerabat dan keluarga Anda kalau Anda ingin berhenti merokok. Minta mereka ikut membantu Anda, misalnya dengan tidak merokok di depan Anda.
• Berteman dengan sesama orang yang pernah merokok.
Jika memungkinkan, bergabunglah dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok terutama dengan mereka yang sejak awal telah mendorong Anda berhenti merokok. Jika ini tidak mungkin, bertemanlah dengan perokok lain yang juga sedang berhenti merokok.
• Pindahkan semua hal yang berhubungan dengan rokok, baik cerutu, asbak maupun korek api. Yang jelas bersihkan rumah, kantor, mobil dan baju Anda yang berbau rokok karena hanya akan mengingatkan Anda tentang rokok.
• Hindari situasi/keadaan yang biasanya membuat Anda ingin merokok.
Rencanakan aktivitas yang tidak bersangkutan dengan merokok. Misalnya, jika anda biasanya merokok ketika pergi ke bar atau restoran, maka rencanakan pergi ke bioskop atau ke tempat-tempat lain yang tidak memungkinkan Anda merokok.
• Ingatkan selalu diri Anda mengapa ingin berhenti merokok.
Hal semacam ini diperlukan terutama pada saat Anda merasa butuh rokok untuk menghilangkan rasa suntuk atau stres. Dengan mengingat alasan Anda berhenti paling tidak akan membantu Anda sendiri.